Jumat, 20 November 2015

Tentang Bromo

Tentang Bromo


Asal nama Gunung Bromo (dari bahasa Sansekerta / Jawa Kuna: Brahma, salah satu dewa Hindu utama), gunung berapi yang masih aktif dan paling terkenal sebagai obyek wisata di Jawa Timur. Sebagai sebuah obyek wisata, Gunung Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif.

Gunung Bromo merupakan tempat yang selalu ramai menjadi tujuan wisata, baik wisatawan domestik maupun wisatawan manca negara, karena Gunung ini punya nilai keindahan alam yang sangat mempesona, salah satunya adalah laut pasir yang sangat luas, udaranya yang sangat segar dan dingin. Suhu udara di puncak Gunung Bromo antara 2 º C sampai 20 º C

Bromo memiliki ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut yang terletak di empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Malang. Tubuh Gunung Bromo bertautan bentuk antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi. Gunung Bromo memiliki kawah dengan diameter ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo.

Di sekitar Kawasan Wisata Gunung Bromo memiliki fasilitas yang cukup memadai layaknya sebuah tempat wisata standar internasional seperti; penginapan, hotel, restoran, toko-toko suvenir dan telepon umum.


1.      Sejarah letusan Gunung Bromo

Selama abad ke-20, gunung yang terkenal sebagai wisata itu meletus sebanyak tiga kali, dengan interval waktu yang teratur, yaitu 30 tahun. Letusan terbesar terjadi pada tahun 1974, sedangkan letusan terakhir terjadi pada 2004.

2.      Bromo sebagai obyek wisata

Perjalanan melalui pintu barat dari arah pintu masuk dari desa Tosari Pasuruan untuk pergi ke pusat atraksi (pasir laut) cukup berat karena medan yang harus ditempuh tak bisa dilalui biasa 4-wheel kendaraan karena jalan turun dari pendakian menuju lautan pasir yang sangat curam, kecuali kita menyewa jip yang disediakan oleh manajer tur, sehingga banyak turis yang berjalan kaki untuk sampai ke lokasi pusat. Tetapi jika kita pergi melalui pintu utara dari arah sebelum memasuki daerah Tongas Probolinggo yaitu, kita akan ke desa Cemoro gada sebelum turun menuju lautan pasir itu tidak terlalu berat karena turunan dari lereng tidak terlalu curam sehingga bahwa sepeda motor pun bisa melakukan perjalanan itu. Sebagian besar wisatawan yang ingin mudah mencapai lautan pasir melewati jalur lulus ini. Tetapi jika Anda ingin melihat matahari terbit yang sering ditampilkan dalam gambar - gambar, difoto banyak mendaki atas maka Anda rute yang lebih praktis melalui pintu barat.


Tapi jika Anda memiliki jiwa petualang maka anda dapat mencoba rute yang jarang dilalui oleh wisatawan. Yaitu melalui kota Malang, Anda masuk melalui Pronojiwo kota kecil tumpang tindih kemudian masuk kota dan akan melalui cagar alam yang sangat indah dari sini Anda akan menemukan pertigaan jalan mana menuju selatan akan memasuki panel ranu (menuju pegunungan semeru) dan ke arah utara Anda memasuki lautan pasir bromo yang terletak di bromo punggungan selatan. T-junction bernama Jemplang. Perjalanan dimulai dengan menuruni bukit dan kemudian disambut dengan jangka panjang padang rumput berubah menjadi lautan pasir. Jalan ini akan melewati lautan pasir di sekitar Gunung Bromo selama kurang lebih 3 jam. Jalur ini sebenarnya tidak terlalu curam dan dapat dilalui oleh sepeda motor, namun memerlukan jiwa petualang karena jalurnya masih jarang dilewati dan tidak ada warga satu persinggahan dan rumah. Kami benar-benar akan disajikan dengan perjalanan yang sangat menantang. Tapi Anda akan dihargai dengan Bromo rahasia lain, yang sangat jarang terlihat wisatawan, padang pasir dan ruput sabana bunga yang sangat luas berada dibalik Gunung Bromo. Ini pandangan yang berlawanan di sisi utara gersang dan berdebu. Tapi ingat, Anda tidak harus melalui rute ini pada malam hari dan atau dalam cuaca berkabut. Jalur tidak akan terlihat dalam kondidi seperti ini.
Lautan pasir adalah andalan wisata Gunung Bromo, di alam pegunungan yang sejuk, kita dapat melihat padang pasir dan daerah rumput. Sementara yang paling diantisipasi dari Gunung Bromo sightview ketika matahari terbit dan terbenam karena memang akan kelihatan jelas sekali dan sangat indah. Meskipun perjalanan ke Bromo sangat berdebu, tapi tidak terasa, karena keindahan yang disuguhkan benar-benar indah.

Liburan menuju menyortir bromo praktis jika Anda suka jenis wisatawan dan melalui pintu utara. Anda dapat melakukan kunjungan dalam waktu 12 jam. tentu saja jika Anda mulai dari kota Surabaya, Malang, Jember dan sekitarnya. Perjalanan dapat dimulai dari 12 malam sehingga anda akan sampai sekitar pukul 2-3 pagi. Di mana Anda dapat bersantai sebelum melihat matahari terbit. Makanan dan minuman vendor di bidang lautan pasir biasanya sudah buka menjelang pukul 3 pagi, sehingga Anda bisa bersiap-siap - siap untuk melakukan pendakian melewati anak tangga puncak bromo yang terkenal. menikmati pemandangan sampai 9 pagi dan Anda juga dapat kembali ke kota keberangkatan anda sekitar 12 siang. Sebagai catatan, jika Anda bepergian laut diareal pasir di tengah kegelapan malam, sebagai patokan menuju areal parkir sekitar candi Anda dapat melihat patok dari beton yang sengaja diberikan sebagai penunjuk menuju areal pura. Dan jika Anda tersesat jangan panik dan melanjutkan perjalanan (terutama di tengah kabut tebal), tunggulah karena biasanya mulai jam 2-3 pagi dengan pengendara berlalu diarea piagam lautan pasir.

3.    Bromo sebagai gunung suci
Bagi penduduk Bromo Tengger suku, Gunung Brahma (Bromo), diyakini sebagai gunung suci. Sekali setahun masyarakat mengadakan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo Tengger. Upacara diadakan di sebuah kuil yang berada di bawah kaki Gunung Bromo utara dan dilanjutkan ke puncak gunung Bromo. Upacara diadakan pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 di Kasodo (kesepuluh) menurut penanggalan Jawa.


a.  Tempat menginap
Berbagai hotel dan penginapan dapat ditemukan disekitar area taman nasional bromo-semeru,mulai dari losmen samapai dengan hotel berbintang 4 dapat dijadikan pilihan untuk menginap di bromo.rata-rata setiap hotel memasang tarif yang terjangkau.

b. Tempat bersantap
Agak sedikit untuk menemukan tempat makan di area ini terutama pada malam hari. Akan tetapi, apabila anda menginap didesa wono kiri, sekitar 3 KM ke bawah tepatnya dipasar Tosari dapat ditemui beberapa warung makanan yang buka dan menjajakan makanannya hingga pukul 9 malam.

c.  Berkeliling
Anda dapat berkelilimg kesekitar areal taman nasional dengan menyewa kendaraa jenis jeep 4x4, jika hanya ingin berkeliling disekitar area lautan pasir bromo, anda dapat menyewa kuda yang banyak tersedia disana.

d.  Yang dapat anda lihat atau lakukan
Adapun hal-hal lain dapat dilihat atau dilakukan di area ini adalah anda dapat mengunjungi beberapa objek dibawah ini :
Cemorolawang, Salah satu pintu masuk menuju taman nasional yang banyak dikunjungi untuk melihat dari kejauhan hamparan laut pasir dan kawah bromo dan berkemah.Laut pasir tengger dan gunung bromo, berkuda dan mendaki gunung bromo melalui tangga dan melihat matahari terbit.Penanjakan melihat panorama alam gunung bromo,gunung batok dan gunung semeru.

e.  Buah tangan
Anda dapat membeli oleh-oleh atau cinderamata disekitar point area yang biasa digunakan untuk melihat matahari terbit. Diarea ini banyak terdapat kios cinderamata yang menjajakan dagangan mereka seperti kaos atau t-shirt, topi kupluk,syal dan lainnya. Selain itu, disekitar area laut pasir juga terdapat beberapa penjaja cinderamata yang menjual kaos atau t-shirt yang bertuliskan gunung bromo-semeru.
Nara sumber
-          Sumber:  id.wikipedia.org,radheyasuta.blogspot.com,bagianjawatimur.blogspot.com


5 komentar: